Tiket ke Surga itu ada dua, yaitu jihad dan sabar. Allah ta’ala berfirman:
(أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” QS. Ali Imran 142.
Syaikh Wahbah Zuhaili menjelaskan di dalam tafsirnya Al-Munir yaitu apakah kalian mengira akan masuk surga sementara kalian tidak berjihad di jalan Allah dan bersabar dalam peperangan? Kalian tidak akan mendapatkan surgaNya sebelum mengalaminya dan Allah melihat kalian sebagai mujahidin fi sabilillah dan orang – orang yang bersabar dalam melawan musuh. Hal ini semisal dengan firman Allah:
(أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ)
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” QS. Al-Ankabut 2.
Syaikh Wahbah melanjutkan bahwa jihad itu terdapat beberapa jenis:
1. Jihad melawan hawa nafsu dan syaithon, terutama di masa muda.
2. Jihad melawan musuh untuk menegakkan kalimat Allah dan mempertahankan negeri dan tanah air.
3. Jihad dengan harta di jalan agama, umat, dan kemaslahatan umum.
4. Jihad dalam melawan kebatilan dan menolong yang haq.
Adapun sabar itu wajib dalam hal melaksanakan syariat, dalam taat kepada Allah dan RasulNya, sewaktu tertimpa musibah, dan ketika melawan musuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, adalah tidak tepat membatasi makna jihad hanya sebatas melawan hawa nafsu saja atau hanya sebatas perang fi sabilillah saja. Jihad adalah kesemuanya itu. Demikian juga tidak tepat membatasi makna sabar hanya ketika musibah saja, namun sabar itu juga dalam hal melaksanakan perintah Allah.
Itulah tiket ke surga yaitu jihad dan sabar dengan segala maknanya.