Tag Archives: Aqidah

Cabang – Cabang Keimanan

Published by:

Syarah Shahih Bukhari Hadits No. 9

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

“Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman”. HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits Continue reading

Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Adalah Makhluk Yang Paling Utama

Published by:

Makhluk Allah yang paling utama adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” QS. Al-Hujurat: 13.

Para Rasul adalah makhluk Allah yang paling bertakwa. Di antara mereka sendiri bertingkat – tingkat juga keutamaannya. Allah ta’ala berfirman: Continue reading

Mukjizat Para Rasul

Published by:

Allah ta’ala mengutus para Rasul itu dengan bukti – bukti yang nyata dan menguatkannya dengan mukjizat. Mukjizat adalah perkara – perkara yang terjadi diluar kebiasaan untuk menegakkan kebenaran dan sebagai bukti mutlak bagi manusia bahwasanya setiap Rasul itu adalah benar – benar utusan Allah. Di samping itu Allah juga membersihkan para Rasul ‘alaihimussalam dari dusta dan mengada – adakan apa saja yang tidak diturunkan kepada mereka berupa wahyu ilahi. Sebab yang demikian itu (dusta dan mengada – ada) termasuk kejahatan yang tidak diperbolehkan dan tidak dapat dipahami bisa muncul dari seorang Rasul yang haq. Allah ta’ala berfirman dengan memberikan permisalan dan pengandaian:

وَلَوۡ تَقَوَّلَ عَلَیۡنَا بَعۡضَ ٱلۡأَقَاوِیلِ * لَأَخَذۡنَا مِنۡهُ بِٱلۡیَمِینِ * ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ ٱلۡوَتِینَ

Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya. QS. Al-Haqqah: 44-46. Continue reading

Kenabian Adalah Keutamaan Dari Allah

Published by:

Definisi kenabian secara syar’i adalah ketika Allah ta’ala memberi wahyu kepada seorang laki – laki berupa hukum syar’i taklifi (beban syariat kepadanya) sama saja apakah ia diperintahkan untuk menyampaikannya ataukah tidak. Kenabian ini adalah keutamaan dari Allah ta’ala, Dia memberikannya kepada siapa saja yang Ia kehendaki dari hamba – hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman:

ٱللَّهُ أَعۡلَمُ حَیۡثُ یَجۡعَلُ رِسَالَتَهُۥ

“Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya.” QS. Al-An’am: 124.

Kenabian ini telah ditutup dengan kenabian sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Continue reading

Sam’iyyat (Apa Saja Yang Disandarkan Kepada Wahyu)

Published by:

Aqidah – aqidah atau keyakinan – keyakinan yang dibahas pada bagian ini disimpulkan dari Al-Qur’an Al-Karim dan Sunnah Syarifah. Apa saja yang dalilnya qath’i – yakni ayat atau hadits mutawatir yang tidak mengandung makna kecuali hanya satu makna saja – maka iman terhadapnya adalah wajib dan mendustakannya adalah kafir. Apa saja yang dalilnya tidak qath’i – yakni ayat atau hadits mutawatir yang memiliki lebih dari satu makna atau hadits shahih dan hasan – maka iman terhadapnya adalah wajib dan mendustakannya adalah fasiq jika tidak karena mentakwilkan zhahirnya yang dimungkinkan.

Pembahasan mengenai hal – hal yang terkait sam’iyyat ini akan dibahas lebih lanjut detilnya pada pembahasan selanjutnya.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Syaikh Nuh Ali Salman al-Qudhah, Al-Mukhtashar al-Mufid fii Syarh Jauharat at-Tauhid.

Iman Terhadap Rasul ‘Alaihim As-Salam

Published by:

Keimanan terhadap adanya Allah ta’ala dan meng-Esa-kannya adalah akarnya keimanan dan prinsip pokok dasar yang pertama. Berikutnya adalah keimanan terhadap para Rasul yang mulia ‘alaihim as-sholatu wa as-salam. Ini adalah pokok yang kedua atau salah satu cabang dari cabang – cabang keimanan, secara i’tiqad (keyakinan) dan pengakuan.

Akan tetapi, keimanan terhadap selain Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam maknanya adalah beriman bahwasanya mereka itu utusan kepada kaumnya saja. Mereka pada yang demikian itu adalah orang – orang yang benar dan berhak. Yakni risalah mereka itu khusus bagi kaum – kaum mereka.

Sedangkan keimanan terhadap Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membenarkan bahwasanya beliau adalah Nabi dan Rasul dari sisi Allah kepada kaumnya tempat ia diutus, juga kepada siapa saja setelah mereka dari golongan jin dan manusia hingga hari kiamat. Yakni sesungguhnya risalahnya itu berlaku umum bagi seluruh manusia dan jin. Continue reading

Dalil – Dalil Atas Sifat – Sifat Ma’nawiyah Allah Dan Sifat – Sifat Lainnya

Published by:

Allah ta’ala memiliki sifat – sifat yang disebut dengan sifat ma’ani dan sifat ma’nawiyah seperti keberadaan Allah Yang Maha Hidup (senantiasa hidup-حَيًّا), Maha Mengetahui (عَالِمًا), Maha Kuasa (قَادِرًا), Maha Berkehendak (مُرِيْدًا), Maha Berbicara (مُتَكَلِمًا), Maha Mendengar (سَمِيْعًا), dan Maha Melihat (بَصِيْرًا).

Dalil bahwa Allah ta’ala itu hidup, mengetahui, dan memiliki kuasa adalah perbuatan – perbuatan-Nya yang menunjukkan Dia itu hidup, berkuasa, dan mengetahui. Karena yang demikian itu tidak mungkin terjadi dari mayit atau benda mati, dari sesuatu yang lemah, atau dari sesuatu yang tidak tahu mengenainya. Dia subhanahu wa ta’ala tidak sama dengan yang tidak mampu mendatangkan yang demikian itu. Tidaklah sesuatu itu mampu menyelisihi yang lainnya kecuali dia itu hidup, kuasa, dan mengetahui.

Continue reading