Dari Abu Musa al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
إِذَا أَتَاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ أَقْبَلَ عَلَى جُلَسَائِهِ فَقَالَ اشْفَعُوا فَلْتُؤْجَرُوا وَلْيَقْضِ اللَّهُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ مَا أَحَبَّ
“ApabiIa seorang yang meminta suatu kebutuhan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau akan menghadap kepada orang-orang yang duduk bersama beliau seraya berkata: ‘Berikanlah pertolongan agar kalian saling memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui ucapan nabi-Nya.'” HR. Bukhari dan Muslim.
Imam an-Nawawi di dalam Syarah Shahih Muslimnya berkata:
فيه استحباب الشفاعة لأصحاب الحوائج المباحة ، سواء كانت الشفاعة إلى سلطان ووال ونحوهما ، أم إلى واحد من الناس ، وسواء كانت الشفاعة إلى سلطان في كف ظلم ، أو إسقاط تعزير ، أو في تخليص عطاء المحتاج ، أو نحو ذلك . وأما الشفاعة في الحدود فحرام ، وكذاالشفاعة في تتميم باطل ، أو إبطال حق ، ونحو ذلك ، فهي حرام .
“Di dalam hadits tersebut, merupakan sesuatu yang disukai untuk memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkannya pada suatu hal yang mubah. Sama saja apakah pertolongan itu diberikan kepada sulthan, wali (gubernur), atau yang semisalnya, atau diberikan kepada salah seorang manusia. Dan sama saja apakah pertolongan itu diberikan kepada sulthan dalam menghentikan kezhaliman atau menjatuhkan hukuman atau dalam pembebasan pemberian orang yang membutuhkan dan yang semisal dengannya. Adapun pertolongan dalam hudud atau hukum maka hal itu haram, demikian juga pertolongan dalam penyelesaian suatu kebatilan, atau dalam hal membatalkan yang haq/benar, dan yang semisal dengannya, maka hal itu adalah haram.”
Faedah hadits:
1. Hadits ini mengandung dorongan untuk memberikan pertolongan selama dalam hal yang berpahala sama saja apakah hajat keperluan orang yang minta tolong tersebut dapat terpenuhi ataukah tidak.
2. Tidak ada syafa’at atau pertolongan dalam hudud Allah atau hukum – hukum Allah bila urusan tersebut telah sampai kepada hakim.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajaj.
al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.