Perpisahan Sahabat dan Wasiatnya Ketika Berangkat Bepergian dan lain – lain

Hadits Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu – yang telah disebutkan sebelumnya dalam Bab Memuliakan Ahli Bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam – beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdiri khutbah di antara kami, beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya, memberikan nasehat dan peringatan, kemudian beliau bersabda:

أمَّا بَعْدُ، ألا أيُّهَا النَّاسُ، إنَّمَا أنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أنْ يَأتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ، وَأنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ، أوَّلَهُمَا: كِتَابُ اللهِ، فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ، فَخُذُوا بِكِتَابِ اللهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ

“Amma ba’du, ketahuilah wahai sekalian manusia, bahwasanya aku hanyalah seorang manusia, sebentar lagi utusan Rabb-ku (yaitu malaikat maut) akan datang sehingga aku akan menjawabnya. Aku meninggalkan kepada kalian dua hal yang berat, yang pertama : Kitabullah (Al-Qur’an), di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, karena itu laksanakanlah isi Kitabullah itu dan berpegangteguhlah kepadanya.”

Beliau menganjurkan dan menyemangati terhadap Kitabullah. Kemudian beliau bersabda:

وَأَهْلُ بَيْتِي، أذَكِّرُكُمُ اللهَ في أهْلِ بَيْتِي

“Dan ahli baitku (keluargaku). Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku.” HR. Muslim.

Faidah Hadits

Disunnahkannya berwasiat kepada keluarga dan sahabat – sahabat dengan kebaikan, kebajikan, dan menjaga perintah – perintah agama. Yang demikian itu dilakukan ketika hendak berpisah untuk safar (bepergian) atau ketika sakit menjelang kematian.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *