Keharaman Hasad (Mengharapkan Hilangnya Nikmat Agama dan Dunia Dari Pemiliknya)

Published by:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إيَّاكُمْ وَالحَسَدَ؛ فَإنَّ الحَسَدَ يَأكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأكُلُ النَّارُ الحَطَبَ أَوْ قَالَ: العُشْبَ

“Jauhilah oleh kamu sifat hasad. Karena, sesungguhnya hasad itu dapat menghabiskan amal – amal kebaikan, sebagaimana api itu dapat menghabiskan kayu bakar – atau beliau bersabda: rumput.” (HR. Abu Dawud).

Bahasa Hadits: Continue reading

Larangan Saling Membenci, Memutus Silaturahmi, dan Saling Berpaling

Published by:

وعن أنس رضي الله عنه أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لا تَبَاغَضُوا، وَلا تَحَاسَدُوا، وَلا تَدَابَرُوا، وَلا تَقَاطَعُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إخْوَانًا، وَلا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ)). متفق عَلَيْهِ.

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian saling membenci, saling hasad, saling membelakangi, dan saling memutuskan tali persahabatan. Tetapi, jadilah kalian itu hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim tidak diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahasa Hadits: Continue reading

Bolehnya Melaknat Kepada Orang-Orang Yang Mengerjakan Kemaksiatan Tanpa Ke Orang Tertentu Secara Spesifik

Published by:

Allah Ta’ala berfirman

ألاَ لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

“Ingatlah bahwa laknat Allah adalah atas orang-orang yang zhalim.” (QS. Hud 11 : 18).

فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim (QS. Al-A’raf 7 : 44). Continue reading

Berbeda – Bedanya Tingkat Keimanan Kaum Mu’minin

Published by:

Sebagai konsekuensi dari bertambah dan berkurangnya keimanan sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah bahwasanya kaum mu’minin itu berbeda – beda dan bervariasi dalam keimanan mereka sebagaimana mereka berbeda – beda dalam amal – amal mereka. Yang demikian itu, disebabkan oleh berbeda – bedanya atau bervariasinya mereka dalam ketaatan. Dari konsep ini, maka haram hukumnya mengatakan: “keimananku dan keimanannya para malaikat dan para nabi – sholawatullah wa salamuhu ‘alaihim ajma’in – adalah satu.” Sehingga tidak dibenarkan menyandingkan keimanan mereka – mereka yang utama itu dengan yang selainnya, sama saja apakah mereka itu adalah orang – orang yang sholih atau orang – orang yang zhallim. Contoh bagi hal ini sangat banyak sekali.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya beliau berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Continue reading

Haram Melaknat Orang Secara Spesifik (1)

Published by:

Melaknat yaitu mendoakan jauhnya rahmat Allah.

عن أَبي زيدٍ ثابت بن الضَّحَّاك الأنصاريِّ رضي الله عنه، وَهُوَ من أهلِ بَيْعَةِ الرِّضْوَانِ، قَالَ: قَالَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ بِمِلَّةٍ غَيْرِ الإسْلاَمِ كاذِبًا مُتَعَمِّدًا، فَهُوَ كَما قَالَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيءٍ، عُذِّبَ بِهِ يَومَ القِيَامَةِ، وَلَيْسَ عَلَى رَجُلٍ نَذْرٌ فيما لاَ يَمْلِكُهُ، وَلَعْنُ المُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ)). متفق عَلَيْهِ.

Dari Abu Zaid Tsabit ibnu Ad-Dhahak al-Anshori radhiyallahu ‘anhu yang mana ia termasuk sahabat – sahabat yang mengikuti Bai’atur Ridhwan berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam, sedang ia sengaja berdusta, maka ia seperti apa yang diucapkannya. Barangsiapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka nanti pada hari kiamat ia akan disiksa dengan sesuatu itu. Seseorang tidak berkewajiban untuk menunaikan nadzar yang tidak disanggupinya. Dan melaknat orang mukmin itu seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahasa Hadits: Continue reading

Haram Menjadi Saksi Palsu

Published by:

Haram Memberikan Kesaksian Palsu

وعن أَبي بَكْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: ((ألا أُنَبِّئُكُمْ بِأكْبَرِ الكَبَائِرِ؟)) قُلْنَا: بَلَى يَا رسولَ اللهِ. قَالَ: ((الإشْراكُ باللهِ، وعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ)) وكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ، فَقَالَ: ((أَلاَ وَقولُ الزُّورِ وشَهَادَةُ الزُّورِ)). فما زال يُكَرِّرُهَا حَتَّى قلنا: لَيْتَهُ سَكَتَ. متفق عَلَيْهِ.

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar?” Mereka (para sahabat) menjawab; ‘Ya wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda: ‘Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.’ Ketika itu beliau tengah bersandar, lalu beliau duduk dan melanjutkan sabdanya: ‘Ingatlah, berkata bohong dan saksi palsu.’ Beliau terus saja mengulanginya hingga kami mengira beliau tidak akan berhenti.” HR. Bukhari dan Muslim. Continue reading

Tiket ke Surga

Published by:

Tiket ke Surga itu ada dua, yaitu jihad dan sabar. Allah ta’ala berfirman:

(أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ)

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” QS. Ali Imran 142.

Syaikh Wahbah Zuhaili menjelaskan di dalam tafsirnya Al-Munir yaitu apakah kalian mengira akan masuk surga sementara kalian tidak berjihad di jalan Allah dan bersabar dalam peperangan? Kalian tidak akan mendapatkan surgaNya sebelum mengalaminya dan Allah melihat kalian sebagai mujahidin fi sabilillah dan orang – orang yang bersabar dalam melawan musuh. Hal ini semisal dengan firman Allah: Continue reading