Nasehat (1)

Dari Abi Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daari radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

“Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Nasehat untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta seluruh kaum muslimin.” (HR. Muslim).

Bahasa Hadits:

(النَّصِيحَةُ): sebuah ungkapan yang menyatakan keinginan agar orang yang dinasehati berbuat kebaikan. Asal kata nasehat dalam bahasa adalah (الخلوص) yang artinya bersih / murni, dari kata tersebut (نصحت العسل) yaitu madu yang murni ketika madu dimurnikan dari lilin dan dibersihkan darinya. Dikatakan juga: kata nasehat diambil dari (نصح الرجل ثوبه) yaitu seorang laki – laki menjahit pakaiannya ketika ia menjahitnya, maka dalam hal maksud orang yang menasehati kepada orang yang dinasehati itu menyerupai dengan halnya perbaikan baju.

(أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ): penguasa mereka.

(عَامَّتِهِمْ): seluruh kaum muslimin selain penguasa.

Faidah Hadits:

Wajibnya nasehat atas kaum muslimin karena hal ini adalah tiangnya agama dan penopangnya. Agama itu nasehat bagi Allah ta’ala yakni maksudnya dengan beriman kepadaNya dan ikhlas dalam beribadah kepadaNya. Agama itu nasehat bagi kitab Allah ta’ala yakni maksudnya dengan membenarkannya, kewajiban untuk membacanya, beramal dengan hukum – hukumnya, dan tidak mengubah – ngubahnya. Nasehat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yakni maksudnya dengan membenarkan risalahnya, mentaati perintah – perintahnya, berpegang teguh dengan sunnah – sunnah dan syariatnya. Agama itu nasehat bagi penguasa kaum muslimin yakni maksudnya dengan menolong mereka dalam haq, mentaati mereka dalam hal selain maksiyat, meluruskan kebengkokan mereka dengan cara yang baik, dan tidak keluar dari ketaatan kepada mereka kecuali ketika nyata dari mereka tanda – tanda atas kafirnya mereka. Agama itu nasehat bagi setiap kaum muslimin yakni dengan menunjuki mereka kepada hal – hal yang dapat memperbaiki urusan – urusan dunia dan akhirat mereka, agama ini memerintahkan mereka kepada yang makruf dan mencegah mereka dari yang munkar.

Dengan hal ini kami memandang bahwasanya hadits ini adalah ushul yang agung dalam Islam yang menggabungkan semua bentuk kebaikan, oleh karena itu para ulama’ berkata: atas hadits ini Islam bersumbu.

Maraji’:

al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *