Menutupi Aib Sesama Muslim

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” HR. Muslim.

Imam an-Nawawi di dalam syarah Shahih Muslimnya ketika menjelaskan hadits:

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.”

Beliau berkata:

وأما الستر المندوب إليه هنا فالمراد به الستر على ذوي الهيئات ونحوهم ممن ليس هو معروفا بالأذى والفساد فأما المعروف بذلك فيستحب أن لا يستر عليه بل ترفع قضيته إلى ولي الأمر إن لم يخف من ذلك مفسدة لأن الستر على هذا يطمعه في الإيذاء والفساد وانتهاك الحرمات وجسارة غيره على مثل فعله هذا كله في ستر معصية وقعت وانقضت أما معصية رآه عليها وهو بعد متلبس بها فتجب المبادرة بإنكارها عليه ومنعه منها على من قدر على ذلك ولا يحل تأخيرها فإن عجز لزمه رفعها إلى ولي الأمر إذا لم تترتب على ذلك مفسدة وأما جرح الرواة والشهود والأمناء على الصدقات والأوقاف والأيتام ونحوهم فيجب جرحهم عند الحاجة ولا يحل الستر عليهم إذا رأى منهم ما يقدح في أهليتهم وليس هذا من الغيبة المحرمة بل من النصيحة الواجبة وهذا مجمع عليه قال العلماء في القسم الأول الذي يستر فيه هذا الستر مندوب فلو رفعه إلى السلطان ونحوه لم يأثم بالإجماع لكن هذا خلاف الأولى وقد يكون في بعض صوره ما هو مكروه والله أعلم قوله صلى الله عليه وسلم

“Adapun menutup aib yang dianjurkan di sini maka maksudnya adalah menutup aib orang – orang yang baik dan yang semisal dengan mereka yang tidak terkenal dengan keburukan dan kerusakannya. Adapun orang yang terkenal dengan keburukan dan kerusakannya, maka disukai untuk tidak menutupi aibnya bahkan kasusnya diangkat kepada waliyul amr bila tidak dikhawatirkan dari yang demikian itu suatu mafsadat. Hal ini karena menutupi aib yang demikian itu akan menjadikannya tamak dalam keburukan dan kerusakan serta melanggar kehormatan dan menjadikan yang lain berani untuk berbuat yang semisal dengan perbuatannya. Pembahasan ini semua adalah mengenai menutupi aib kemaksiatan yang telah terjadi dan telah berlalu. Adapun maksiat yang ia lihat serta tertangkap basah maka wajib untuk bersegera mengingkari atasnya dan mencegahnya sesuai dengan kadar kemampuannya atas hal tersebut. Tidak dihalalkan untuk mengakhirkan pencegahan tersebut, bila ia lemah dalam hal tersebut maka sudah seharusnya ia mengangkat permasalahan tersebut kepada waliyul amr bila hal itu tidak berkonsekuensi mafsadat. Adapun jarh (membuka cacat seseorang) dalam hal periwayatan, kesaksian, pengawasan harta shodaqoh, waqaf, anak yatim, dan yang semisalnya maka wajib membuka cacat mereka bila diperlukan dan tidak halal menutupi aib mereka bila terlihat dari mereka apa saja yang mencemarkan keahlian mereka, tidaklah hal ini termasuk dalam ghibah (menggunjing) yang diharamkan bahkan termasuk dalam nasehat yang wajib, ini adalah hal yang disepakati atasnya. Para ulama’ berkata berkaitan dengan bagian pertama yaitu menutupi aib yang disunnahkan, maka jika ia mengangkat permasalahan aib tersebut kepada sulthon (penguasa) dan yang semisal, ia tidak berdosa berdasarkan ijma’. Akan tetapi yang demikian itu menyelisihi yang utama, dan sungguh pada sebagian penampakannya terdapat sesuatu yang dibenci. Dan Allah lebih mengetahui maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Adapun faedah yang dapat kita ambil dari hadits tersebut adalah:

Bahwasanya balasan bagi orang yang menutupi aib orang lain di dunia adalah Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat, maka balasan itu sesuai dengan amal yang dilakukan oleh seseorang. Allah menutupi aib seseorang di hari kiamat itu bisa jadi dengan menghapus dosa – dosanya sehingga tidak ditanya lagi tentangnya, bisa juga dengan menanyakan dosa – dosanya dengan tanpa menunjukkannya kepada seorang pun kemudian memaafkannya.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:

An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. Syarh Shahih Muslim.

al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *