Makna amanah secara bahasa adalah sesuatu yang dipercayakan oleh orang lain kepada seseorang. Secara umum amanah adalah seluruh hak – hak yang berkaitan dengan tanggung jawab manusia terhadap Allah, terhadap manusia lainnya, atau terhadap dirinya sendiri.
Allah ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menunaikan amanah kepada yang berhak. Setiap muslim memiliki amanah atau tanggungjawab dan harus mengambil apa yang telah dipercayakan tersebut baik itu dalam hak dirinya, hak hamba – hamba yang lain, dan juga hak Rabbnya.
Allah ta’ala berfirman:
(إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS. An-Nisa’ 58.
Menunaikan amanah dalam hak – hak Allah adalah: dengan mengerjakan segala perintahNya, menjauhi laranganNya, menggunakan perasaannya dan juga anggota tubuhnya dalam aktivitas – aktivitas yang dapat mendekatkan dirinya kepada Rabbnya.
Para sahabat di antaranya Ibnu Mas’ud, Al-Barra’ bin Azib, Ibnu Abbas, dan Ubay bin Kaab berkata: amanah dalam segala sesuatu, dalam wudhu’, sholat, zakat, jinayah, puasa, dalam timbangan, dan titipan.
Menunaikan amanah dalam hak – hak dirinya sendiri adalah: tidak melakukan perbuatan – perbuatan kecuali hal tersebut bermanfaat baginya dalam urusan agama, dunia dan akherat. Tidak melaksanakan amal – amal yang membahayakan dirinya di akherat atau dunianya. Mencegah diri dari sebab – sebab sakit serta hidup sesuai dengan kaedah – kaedah ilmu kesehatan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.” HR. Bukhari dan Muslim.
Disebutkan dalam hadits lain yang shahih:
إِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا
Sesungguhnya dirimu mempunyai hak atasmu. HR. At-Tirmidzi.
Menunaikan amanah dalam hak – hak manusia yang lain adalah: mengembalikan titipan, tidak curang dalam bermuamalah, jihad, nasehat, serta tidak mengungkapkan rahasia manusia dan aib – aib mereka.
Sangat banyak sekali ayat dan hadits yang berbicara mengenai amanah ini di antaranya adalah firman Allah ta’ala:
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. QS. Al-Anfal 27.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak menunaikan amanah, dan tidak ada agama bagi yang tidak menepati janji.” HR. Ahmad.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مِنْ عَلَامَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلَاثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Di antara tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat.” HR. Bukhari dan Muslim.
Menunaikan amanah adalah sebuah kewajiban, terutama kepada orang yang menuntutnya. Barangsiapa yang tidak menunaikan amanahnya di dunia, maka akan diambil darinya di hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam:
لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Semua hak itu pasti akan dipenuhi pada hari kiamat kelak, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas oleh kambing yang tidak bertanduk.” HR. Bukhari dan Muslim.
Semoga kita semua dapat menunaikan amanah yg telah diberikan oleh Allah kepada kita untuk senantiasa taat kepadaNya, menunaikan amanah kepada sesama manusia dan juga kepada diri sendiri. Amiiin.
Rujukan utama: Tafsir al-Munir karya Syaikh Wahbah Zuhaili.