Mengikuti Al-Qur’an Al-Karim

Tafsir QS. Al-A’raf: 1-3

Allah ta’ala berfirman:

الۤمۤصۤ * كِتَـٰبٌ أُنزِلَ إِلَیۡكَ فَلَا یَكُن فِی صَدۡرِكَ حَرَجࣱ مِّنۡهُ لِتُنذِرَ بِهِۦ وَذِكۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِینَ * ٱتَّبِعُوا۟ مَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ مِن دُونِهِۦۤ أَوۡلِیَاۤءَۗ قَلِیلࣰا مَّا تَذَكَّرُونَ

Alif Lam Mim Sad. (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. QS. Al-A’raf: 1-3.

Tafsir dan Penjelasan

Allah ta’ala memulai Surat Makkiyah ini dengan huruf abjad muqattha’ah seperti Surat – Surat lainnya yang turun di Makkah untuk menetapkan kenabian dan wahyu.

Al-Qur’an ini adalah kitab yang agung perkaranya, diturunkan kepadamu Wahai Muhammad dari sisi Rabb mu sebagai hidayah dan kebaikan. Allah menggambarkannya dengan الإِنْزَال (penurunan) untuk menunjukkan atas keagungan kuasa-Nya dan menentukan siapa yang diturunkan atasnya. Maka janganlah ada di dalam dadamu itu kesempitan untuk memberi peringatan dengannya dan menyampaikannya kepada manusia, serta mengingatkan ahli iman dengan pengingat yang bermanfaat dan membekas pada diri mereka.

Merupakan hal yang telah diketahui bahwa setiap Nabi dan orang yang mengadakan perbaikan akan bertemu dengan sesuatu yang menyakiti dan menentang dakwahnya, pengusiran dan keberpalingan dari risalahnya. Tidak ada jalan lain bagi para dai kecuali bersabar, tekun, dan tetap menempuh jalan tersebut:

فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ

Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati. QS. Al-Ahqaf: 35.

Oleh karena itu, maksud dari larangan ini adalah menguatkan keteguhan dan kesungguhan dalam melawan kesulitan dan memikul kesukaran, mengharapkan apa yang ada di sisi Allah atas yang demikian itu berupa janji kebaikan dan keutamaan.

Karena Kitab ini memiliki peranan yang penting, maka Allah ta’ala menyeru seluruh alam dengan firman-Nya:

ٱتَّبِعُوا۟ مَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. QS. Al-A’raf: 3.

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, Rabb segala sesuatu, Pemiliknya, Penciptanya, Pengaturnya, dan Pemeliharanya, Dia sematalah yang memiliki hak dalam mensyariatkan dan mewajibkan ibadah – ibadah, penghalalan, dan pengharaman, karena Dia Maha Tahu terhadap apa saja yang membawa maslahat, Maha Mengetahui terhadap apa saja yang mudharat bagi kalian, sehingga tidaklah Dia mensyariatkan kecuali kebaikan dan kebenaran.

Janganlah kamu ikuti selain Allah sebagai pemimpin, seperti mengikuti diri kalian sendiri atau mengikuti syaitan – syaitan yang membisikkan keraguan kepada kalian dengan kerusakan, bahaya, kesesatan, dan keburukan serta khayalan bahwasanya berhala – berhala itu adalah sekutu yang memiliki pengaruh di sisi Allah, padahal berhala – berhala itu hanyalah batu -batu yang tidak dapat membahayakan dan tidak pula memberi manfaat. Yakni janganlah keluar dari apa yang Rasul bawa bagi kalian kepada selain yang dibawanya sehingga kalian meninggalkan kebenaran menuju kesesatan, dari hukum Allah menuju hukum syaitan dan hawa nafsu. Akan tetapi sedikit sekali kalian mengambil pelajaran dan kalian lupakan kewajiban kalian atas Rabb kalian. Ini semisal dengan firman-Nya ta’ala:

وَمَاۤ أَكۡثَرُ ٱلنَّاسِ وَلَوۡ حَرَصۡتَ بِمُؤۡمِنِینَ

Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya. QS. Yusuf: 103.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Tafsir Al-Munir Syaikh Wahbah Zuhaili.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *