Makna – Makna Sifat Dzat Ilahiyah Dan Perbuatan – Perbuatan Yang Berasal Dari Allah Ta’ala

Bagi Dzat Ilahiyyah terdapat sifat – sifat yang berjumlah dua puluh delapan yang berkaitan dengan sifat qudrah, ilmu, sama’, bashar, hayah, baqa’, dan kalam.

Bagi Allah ta’ala juga terdapat sifat – sifat perbuatan yang berjumlah empat puluh tiga sebagaimana telah dibahas sebelumnya.

Adapun makna – makna sifat – sifat Dzat ilahiyah yang berhubungan dengan sifat Qudrah adalah sebagai berikut:

1. Al-Qāhir (القَاهِر) (Maha Berkuasa Mutlak), yakni yang menang.
2. Al-Qahhar (القَهَّار) (Maha Mengalahkan), yakni yang tidak dikalahkan dan tidak dikuasai.
3. Al-Qawiyyu (القَوِيّ) (Maha Kuat), yang ahli dalam setiap maksud.
4. Al-Qādir (القَادِر) (Maha Berkuasa), pemilik kekuasaan.
5. Dzul Quwwatil Matin (ذُو الْقُوَّة الْمَتِين) (Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh), yakni pemilik akhir kekuasaan dan seluruh yang dikuasai.

Nama – nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Ilmu:

6. Al-‘Alīm (العَلِيم) (Maha Mengetahui), yang sempurna ilmunya terhadap seluruh pengetahuan.
7. Al-Khabīr (الخَبِير) (Maha Mengetahui), yang mengetahui apa yang akan ada sebelum ada.
8. Al-Hakīm (الحَكِيم) (Maha Bijaksana), yang mengetahui kedalaman sifat – sifat dan berbuat dengan menetapkan hikmah.
9. As-Syahīd (الشَهِيد) (Maha Menyaksikan), yang mengetahui yang ghaib dan yang hadir, yakni tidak ada sesuatupun yang ghaib dariNya.
10. Al-Hāfidh (الحَافِظ) (Maha Penjaga), tidak lupa terhadap yang diketahui.
11. Al-Muhshi (المُحْصِي) (Maha Penghitung), banyaknya ilmu mengenai segala sesuatu tidak menyibukkanNya, seperti ilmu mengenai cahaya sinar, tiupan angin, daun yang berguguran, Ia mengetahui jumlah daun yang berguguran seluruhnya. Bagaimana mungkin Ia tidak mengetahuinya sementara Ia adalah yang menciptakannya? Allah ta’ala berfirman:

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.” QS. Al-Mulk: 14.

Nama – Nama Dzat yang berhubungan dengan sifat iradah:

12. Ar-Rahmān (الرَّحْمَن) (Maha Pengasih), yang berkehendak untuk memberi rezki setiap makhluk yang hidup di dunia ini.
13. Ar-Rahīm (الرَّحِيم) (Maha Penyayang), yang berkehendak untuk memberi nikmat ahli surga.
14. Al-Ghaffar (الغَفَّار) (Maha Pengampun), yang berkehendak untuk menghilangkan hukuman setelah pantas menerimanya.
15. Al-Wadūd (الوَدُود) (Maha Pengasih), yang berkehendak untuk berbuat baik bagi wali Allah.
16. Al-Afwu (ُالعَفو) (Maha Pemaaf), yang berkehendak untuk memudahkan urusan – urusan atas ahli ma’rifat.
17. Ar-Raūf (الرَّؤُوف) (Maha Belas Kasih), yang berkehendak untuk meringankan hukuman.
18. As-Shabūr (الصَّبُور) (Maha Penyabar), yang berkehendak untuk mengakhirkan hukuman.
19. Al-Halīm (الحَلِيم) (Maha Penyantun), yang pada asalnya berkehendak untuk menjatuhkan hukuman bagi orang -orang yang bermaksiat.
20. Al-Karīm (الكَرِيم) (Maha Mulia/Maha Pemurah), yang berkehendak memperbanyak kebaikan – kebaikan bagi yang membutuhkan.
21. Al-Barri (البَرِّ) (Yang Melimpahkan Kebaikan), yang berkehendak memuliakan para wali dan orang – orang yang dekat denganNya.

Nama – nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Sama’:

22. As-Samī’ (السَّمِيع) (Maha Mendengar), sempurna pendengarannya.
23. Al-Bashīr (البَصِير) (Maha Melihat), sempurna penglihatannya.

Nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Hayah:

24. Al-Hayyu (الحَيُّ) (Yang Hidup), terus menerus hidup.

Nama – nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Baqa’:

25. Al-Bāqi (البَاقِي) (Yang Kekal), terus menerus kekal.
26. Al-Wārits (الوَارِث) (Maha Mewarisi), yang tetap ada setelah binasa ciptaanNya.

Nama – nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Kalam:

27. As-Syakūr (الشَّكُور) (Maha Mensyukuri), yang sempurna penghargaan dan balasannya bagi amal sholih yang dikerjakan oleh hamba -hambaNya.

Nama – nama Dzat yang berhubungan dengan sifat Ilmu, Sama’, dan Bashar:

28. Ar-Raqīb (الرَّقِيب) (Maha Mengawasi), sempurna pengawasannya bagi seluruh makhluk.

Adapun makna – makna nama sifat perbuatan Ilahiyah adalah:

1. Al-Khāliq (الخَالِق) (Yang Menciptakan), pencipta sesuatu tanpa contoh sebelumnya.
2. Al-Bāriu (البَارئ) (Yang Mengadakan), pencipta sesuatu dengan sifat yang baik.
3. Al-Mushawwir (المُصَوِّر) (Yang Membentuk rupa), berdiri sendiri dalam menentukan jenis – jenis susunan sesuatu.
4. Al-Wahhāb (الوَهَّاب) (Maha Pemberi), pemberi karunia – karunia yang banyak tanpa batas.
5. Al-Fattāh (الفَتَّاح) (Maha Pemberi Keputusan), memudahkan apa yang sulit.
6. Al-Qābidh (القَابِض) (Maha Menahan Rezki), penahan segala sesuatu.
7. Al-Bāsith (البَاسِط) (Maha Melapangkan Rezki), yang luas dalam pemberian.
8. Al-Khāfidh (الخَافِض) (Yang Merendahkan), yang menghinakan orang – orang yang ingkar.
9. Ar-Rāfi’ (الرَّافِع) (Yang Meninggikan), pemberi kedudukan yang tinggi.
10. Al-Mu’izzu (المُعِزّ) (Yang Memuliakan), yang menjadikan keadaan – keadaan menjadi lebih baik.
11. Al-Mudzillu (المُذِلّ) (Yang Menghinakan), yang merendahkan kedudukan – kedudukan.
12. Al-Hakam (الحَكَم) (Yang menetapkan keputusan atas segala ciptaan- Nya), melaksanakan apa saja yang Ia kehendaki.
13. Al-‘Adl (العَدْل) (Maha Adil), yang tidak ada keburukan dari yang Ia lakukan.
14. Al-Lathīf (اللَّطِيْف) (Maha Halus), berdiri sendiri dalam rincian perbuatan – perbuatan.
15. Al-Hafīdh (الحَفِيظ) (Maha Memelihara), yang luas pemeliharaannya, Ia melaksanakan apa yang Ia kehendaki dan menolak bahaya itu tidak menyibukkanNya.
16. Al-Muqīt (المُقِيت) (Maha Menjaga), yang tidak disibukkan dengan berbagai perbuatan bala’ dan Ia akan membalasnya.
17. Al-Hasīb (الحَسِب) (Maha Membuat Perhitungan), yang tidak disibukkan oleh penyesuaian – penyesuaian.
18. Al-Raqīb (الرَّقِيب) (Maha Mengawasi), yang tidak disibukkan oleh urusan -urusan.
19. Al-Mujīb (المُجِيب) (Maha Mengabulkan), yang memberi dengan kemurahan ketika ada masalah.
20. Al-Wāsi’ (الوَاسِع) (Maha Luas), yang tidak mustahil untuk memberi.
21. Al-Bā’its (البَاعِث) (Maha Membangkitkan), yang membangkitkan manusia dari alam kubur ketika hari kebangkitan.
22. Al-Wakīl (الوَكِيل) (Maha Pelindung), yang diserahi jaminannya makhluk.
23. Al-Mubdiu (المُبْدِئ) (Maha Awal Menciptakan).
24. Al-Mu’id (المُعِيد) (Maha Mengembalikan), yang dapat mengulangi penciptaan.
25. Al-Muhyi (المُحْيِي) (Maha Menghidupkan), pencipta kehidupan.
26. Al-Qayyum (القَيُّوم) (Yang Berdiri Sendiri), yang berdiri sendiri dalam memelihara ciptaanNya.
27. Al-Wājid (الوَاجِد) (Maha Menemukan), yang menemukan apa yang dikehendaki.
28. Al-Muqaddim (المُقَدِّم) (Maha Mendahulukan), yang mendahulukan apa yang dikehendaki.
29. Al-Mu’akhir (المُؤَخِّر) (Maha Mengakhirkan), yang mengakhirkan apa yang dikehendaki.
30. Al-Waliy (الوَلِيّ) (Maha Pelindung), pelindung para wali dan orang – orang yang dekat dengannya.
31. At-Tawwab (التَّوَّاب) (Maha Penerima Taubat), yang menciptakan taubatnya orang – orang yang bertaubat.
32. Al-Muntaqimu (المُنْتَقِم) (Maha Penyiksa), yang akan menyiksa orang yang melanggar janji.
33. Al-Muqsith (المُقْسِط) (Maha Adil), yang adil.
34. Al-Jāmi’ (الجَامِع) (Maha Mengumpulkan), mengumpulkan yang berseteru.
35. Al-Ghaniyyu (الغَنِيّ) (Maha Kaya), yang menghilangkan kekurangan – kekurangan dan kebutuhan – kebutuhan.
36. An-Nāfi’ (النَّافِع) (Yang Memberi Manfaat), yang menciptakan kelezatan – kelezatan atau kesenangan – kesenangan.
37. Al-Hādi (الهَادِي) (Yang Memberi Petunjuk), menunjukkan jalan kepada perbuataan ketaatan.
38. Al-Mudhil (المُضِلّ) (Yang Menyesatkan), yang menciptakan kemaksiatan – kemaksiatan.
39. Al-Badi’ (البَدِيع) (Maha Pencipta), yang tidak bersekutu dalam menciptakan.
40. Ar-Rasyid (الرَّشِيد) (Maha Pandai), yang menyampaikan maksud.
41. Mālikul Mulk (مَالِك المُلْك) (Yang Mempunyai Kerajaan), memiliki segala sesuatu dan mampu mengganti keadaan – keadaannya.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Dr. Wahbah Zuhailiy. Ushul al-Iman wa al-Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *