Tafsir QS. Al-An’am: 65-67
Allah ta’ala berfirman:
قُلۡ هُوَ ٱلۡقَادِرُ عَلَىٰۤ أَن یَبۡعَثَ عَلَیۡكُمۡ عَذَابࣰا مِّن فَوۡقِكُمۡ أَوۡ مِن تَحۡتِ أَرۡجُلِكُمۡ أَوۡ یَلۡبِسَكُمۡ شِیَعࣰا وَیُذِیقَ بَعۡضَكُم بَأۡسَ بَعۡضٍۗ ٱنظُرۡ كَیۡفَ نُصَرِّفُ ٱلۡـَٔایَـٰتِ لَعَلَّهُمۡ یَفۡقَهُونَ * وَكَذَّبَ بِهِۦ قَوۡمُكَ وَهُوَ ٱلۡحَقُّۚ قُل لَّسۡتُ عَلَیۡكُم بِوَكِیلࣲ * لِّكُلِّ نَبَإࣲ مُّسۡتَقَرࣱّۚ وَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka memahami(nya). Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal (azab) itu benar adanya. Katakanlah (Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.” Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. QS. Al-An’am: 65-67.
Tafsir Al-Wajiz
Katakanlah juga kepada mereka Wahai Nabi: Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa menurunkan adzab dari segala arah terhadap kalian. Adzab dari langit dengan hujan dan petir, dari bawah kalian dengan terbenam dalam bumi, banjir, dan gempa bumi, atau menjadikan kalian bergolong – golongan yang berbeda – beda kemauannya dan bercampur aduk pendapatnya. Sebagiannya membunuh sebagian lainnya dan sebagian kalian merasakan kengerian (kekuatan) kepada sebagian yang lain, berupa membunuh, menyakiti, mengusir, dan merampas. Perhatikanlah bagaimana kami menjelaskan kepada mereka petunjuk – petunjuk atas kuasa Kami supaya mereka mengetahui, memahami kebenaran – kebenaran, dan kembali dari kebatilan yang mereka lakukan. Termasuk perkara yang telah diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memohon kepada Rabb-nya tiga hal, dua di antaranya dikabulkan yaitu agar Allah tidak membinasakan umatnya dengan banjir dan kekeringan, satu di antaranya tidak dikabulkan yaitu agar Allah tidak menjadikan kehancuran mereka di antara mereka sendiri.
Kaum mu kaum Quraisy itu mendustakan al-Qur’an sedangkan al-Qur’an itu adalah haq, tidak ada keraguan padanya. Katakanlah kepada mereka wahai Nabi: Aku bukanlah penjaga dan pengawas perbuatan – perbuatan kalian, sehingga aku memberi balasan kepada kalian atasnya. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan.
Bagi setiap kabar yang terdapat dalam al-Qur’an ada waktu tertentu akan terjadinya hal tersebut. Kelak mereka akan mengetahuinya apa yang akan terjadi dan apa saja yang engkau kabarkan kepada mereka.
Fiqih Kehidupan dan Hukum – Hukumnya
Kuasa Allah ta’ala itu meliputi sisi rahmat dan keutamaan serta sisi adzab dan hukuman. Dia Maha Kuasa memberi pertolongan kepada makhluknya dengan berbagai macam kelapangan, rezeki, dan keselamatan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat – ayat sebelumnya. Allah juga Maha Kuasa menurunkan berbagai macam adzab sebagaimana disebutkan dalam ayat – ayat ini. Adzab yang diturunkan dari atas langit misalnya saja hujan batu, angin topan, suara keras yang mengguntur, dan angin yang kencang sebagaimana yang Ia perbuat terhadap kaum ‘Ad, Tsamud, kaumnya Syu’aib, kaumnya Luth, dan kaumnya Nuh. Adzab yang diturunkan dari bawah misalnya saja gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir sebagaimana yang Ia perbuat terhadap Qarun dan Penduduk Madyan. Contoh adzab yang berat lagi terus menerus ada: Ia menjadikan atas kalian urusan yang bercampur aduk, sehingga pecahlah barisan – barisan kalian, kemudian Ia menjadikan kalian punya keinginan – keinginan yang berbeda – beda, sehingga pecahlah para pemimpin untuk memperebutkan dunia, dan terjadi peperangan dan pembunuhan dalam fitnah.
Ayat itu berlaku umum bagi kaum muslimin dan kaum kafir. Sungguh benar – benar telah terealisasi setiap yang demikian itu. Musuh telah menguasai negeri – negeri kita, jiwa – jiwa kita, dan harta – harta kita. Fitnah telah menguasai kita dengan terjadinya pembunuhan sebagian kita atas sebagian yang lain dan dihalalkannya harta sebagian kita oleh sebagian lainnya. Juga kondisi terburuk yang dialami oleh bangsa Arab dan kaum muslimin sejak mereka meninggalkan ajaran agama mereka, mereka menjadi pengikut para musuh, dan mewujudkan golongan – golongan serta perselisihan di antara mereka.
Adapun akhir dari orang – orang yang mendustakan al-Qur’an, itu adalah kisah yang benar. Urusan mereka tidak tergantung kepada Nabi Allah. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan yang menyampaikan apa yang diperintahkan oleh Rabb-nya untuk disampaikan. Sesungguhnya urusan mereka kembalinya adalah kepada Allah. Bagi setiap peringatan ada waktunya, bagi setiap kabar berita ada hakikatnya, dan bagi segala sesuatu ada waktunya untuk terjadi tanpa dipercepat dan tanpa diakhirkan. Ini meliputi adzab di dunia dan adzab di akhirat.
Ini adalah ancaman Allah ta’ala kepada kaum kuffar. Karena mereka itu tidak mengakui adanya hari kebangkitan. Ancaman bagi mereka di dunia sebagaimana terjadi pada mereka di Perang Badar dan perang – perang lainnya yang mencabut kekafiran dan kesyirikan dari Hijaz.
Kaum muslimin hendaknya tidak gembira dengan ancaman ini karena sesungguhnya mereka juga berhak mendapatkan hukuman bila mereka meninggalkan Al-Qur’an, karena meninggalkannya itu dekat dengan pendustaan terhadapnya, sehingga ancaman dan peringatan itu juga meliputi mereka:
قُلۡ أَرَءَیۡتُمۡ إِن كَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ ثُمَّ كَفَرۡتُم بِهِۦ مَنۡ أَضَلُّ مِمَّنۡ هُوَ فِی شِقَاقِۭ بَعِیدࣲ * سَنُرِیهِمۡ ءَایَـٰتِنَا فِی ٱلۡـَٔافَاقِ وَفِیۤ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ یَتَبَیَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ یَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ شَهِیدٌ
Katakanlah, “Bagaimana pendapatmu jika (Al-Qur’an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)?” Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? QS. Al-Fushilat: 52-53.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
1. Tafsir Al-Wajiz Syaikh Wahbah Zuhaili.
2. Tafsir Al-Munir Syaikh Wahbah Zuhaili.