Keutamaan Orang – Orang Yang Lemah Di Antara Kaum Muslimin, Orang Yang Fakir, dan Tanpa Daya

Dari Haritsah bin Wahab radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

“Maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan diremehkan, yang sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya. Dan maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kasar, rakus dan kikir, lagi sombong.” HR. Bukhari dan Muslim.

عُتُلٍّ
Ialah orang yang kasar lagi bengis.

جَوَّاظٍ
Dengan fathah jim, wawu bertasydid, dan zha’ mu’jamah (yang bertitik) yaitu orang yang gemar mengumpulkan harta, tetapi kikir kalau dimintai. Ada yang mengatakan artinya ialah orang yang besar lagi angkuh ketika berjalan. Ada pula yang mengatakan artinya ialah orang yang pendek lagi berperut besar.

بِأَهْلِ الْجَنَّةِ
Yakni umumnya penghuni surga.

ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ
Yakni orang yang tawadhu’ (rendah hati) dan lemah yang mana orang – orang menganggapnya lemah dan memperhambanya.
Dikatakan juga bahwa maknanya adalah orang yang tunduk kepada Allah, merendahkan diri kepada-Nya.

Imam Nawawi mengatakan:
Mutadho’af dibaca dengan ‘ain yang difathahkan (mutadho’af) dan yang dikasrahkan (mutadho’if), yang masyhur adalah yang difathahkan. Kebanyakan para ulama’ tidak menyebutkan selain dari dua kemungkinan tersebut. Maknanya adalah, manusia menganggapnya remeh, rendah, dan mereka menguasainya karena lemahnya keadaan mereka di dunia (miskin). Dikatakan: melemahkannya dan menganggapnya lemah. Adapun riwayat yang menggunakan kasrah maknanya adalah dirinya tawadhu’, merendah, dan tanpa daya. Al-Qadhi berkata: orang lemah di sini maksudnya adalah orang yang berhati lembut, kelembutannya dan kerendahhatiannya disebabkan karena iman.

لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ
Jika bersumpah mengharapkan kemuliaan dari Allah niscaya Allah mengabulkan apa yang menjadi keinginannya.

بِأَهْلِ النَّارِ
Yakni dengan keadaan mereka dan perbuatan mereka yang menyebabkan mereka masuk neraka agar mereka menjauhi perbuatan – perbuatan tersebut.

Faedah Hadits:
1. Hadits ini mengandung larangan untuk kasar dan sombong.

2. Disukainya rendah hati dan merendah kepada kaum muslimin. Allah ta’ala berfirman:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” QS. Al-Fath: 29.

Rujukan:
An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajaj.

al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *