Keutamaan Orang Kaya Yang Bersyukur

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak diperbolehkan hasad kecuali terhadap dua hal; (yaitu terhadap) seseorang yang Allah berikan harta lalu dia menguasainya dan membelanjakannya di jalan kebenaran, serta seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain”. HR. Bukhari dan Muslim.

Bahasa Hadits

لَا حَسَدَ
Tidak ada iri hati yang terpuji, atau tidak boleh hasad.

فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ
Dia menginfakkannya dan mengeluarkannya pada aspek kebaikan.

الْحِكْمَة
Ilmu.

يَقْضِي
Memutuskan di antara yang berselisih dan mencegah pertengkaran mereka.

Faidah Hadits

1. Anjuran untuk mendapatkan harta agar dapat menginfakkannya pada aspek – aspek kebaikan dan anjuran untuk memperoleh ilmu agar dengannya dapat memberi manfaat kepada yang lain.

2. Bolehnya seseorang menginginkan untuk memperoleh keutamaan yang semisal dengan yang ada pada orang lain sehingga ia bisa mendapatkan pahala yang semisal dengannya.

3. Syukur atas nikmat harta itu adalah dengan menginfakkannya pada jalan – jalan ketaatan, dan syukur atas nikmat ilmu adalah dengan mengamalkan dan mengajarkannya.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *