Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Sesungguhnya mengucapkan, (سُبْحَانَ اللَّهِ) Maha Suci Allah, (وَالْحَمْدُ لِلَّهِ) segala puji bagi Allah, (وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ) tiada Tuhan selain Allah, dan (وَاللَّهُ أَكْبَرُ) Allah Maha Besar, adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena oleh sinar matahari (yakni dunia dan seisinya).” HR. Muslim.
Faidah Hadits
Anjuran untuk mengingat Allah ta’ala dengan menyucikan-Nya, memuji-Nya, mengagungkan-Nya, meng-Esa-kannya, dan membesarkan-Nya. Sesungguhnya dzikir – dzikir tersebut lebih baik daripada dunia karena merupakan amal akhirat dan amal sholih. Pahalanya tidak terhapus dan tidak terputus, sementara dunia akan segera berlalu dan akan binasa. Allah ta’ala berfirman:
مَا عِندَكُمۡ یَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقࣲ
Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. QS. An-Nahl: 96.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.