Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka” HR. Bukhari dan Muslim.
Faedah Hadits:
1. Sesungguhnya manisnya keimanan itu didapatkan dengan merasakan ketaatan, kecenderungan melaksanakannya, dan lebih mengutamakan yang demikian itu daripada harta benda dunia.
2. Mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah dengan lebih mengutamakan ridho keduanya daripada hawa nafsu dengan cara menjadikan hawa nafsu manusia mengikuti apa saja yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.
3. Tanda – tanda cinta karena Allah adalah tidak bertambah memuliakan seseorang hanya karena orang yang dicintai berbuat baik kepadanya, dan tidak berkurang karena ia berlaku kasar kepadanya.
4. Seseorang benci terhadap kekufuran dengan tidak menyentuh sebab – sebabnya serta menjauhi hal – hal yang menyebabkan kemaksiatan dan kekufuran.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
al-Bugha, Dr. Musthafa dkk. Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin.