Kesudahan Orang – Orang Yang Mengolok – Olok Dan Mendustakan

Tafsir QS. Al-An’am: 10-11

Allah ta’ala berfirman:

وَلَقَدِ ٱسۡتُهۡزِئَ بِرُسُلࣲ مِّن قَبۡلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِینَ سَخِرُوا۟ مِنۡهُم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ یَسۡتَهۡزِءُونَ * قُلۡ سِیرُوا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَیۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِینَ

Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka. Katakanlah (Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” QS. Al-An’am: 10-11.

Tafsir Al-Wajiz:

Sungguh manusia itu telah mengolok – olok para Rasul sebelumnya, sebagaimana kaummu mengolok – olok engkau wahai Rasul. Sehingga diturunkanlah kepada orang – orang yang mengolok – olok itu adzab yang mereka perolok – olokkan.

Katakanlah wahai Rasul kepada orang – orang yang mengolok – olok itu: Bepergianlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah jejak umat – umat sebelumnya agar kalian mengetahui hukuman apa yang menimpa mereka. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang – orang yang mendustakan Rasul – Rasul mereka. Kalian pun akan binasa jika kalian mendustakan seperti mereka.

Fiqih Kehidupan dan Hukum – Hukumnya

Mengolok – mengolok Rasul adalah sesuatu yang lazim pada kaum – kaum sebelumnya yang diketahui. Demikian pula turunnya adzab dan kebinasaan terhadap kaum – kaum yang mengolok – olok Nabi – Nabi mereka adalah sesuatu yang kokoh, kebenaran yang dikonfirmasi, dan balasan yang adil.

Sejarah adalah saksi yang paling jujur. Maka perhatikanlah setiap orang yang mencemooh agar tahu apa balasan terhadap kekufuran mereka berupa hukuman dan adzab yang pedih. Orang -orang yang mendustakan di sini maksudnya adalah orang -orang yang mendustakan kebenaran dan para pengikutnya, bukan orang – orang yang berdusta dengan kebatilan.

Dapat diambil kesimpulan dari ayat ini bahwasanya disukai safar ke tempat – tempat tersebut jika untuk mengambil pelajaran dan memikirkan jejak – jejak umat – umat dan penduduk – penduduk negeri yang telah lalu.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
1. Tafsir Al-Wajiz Syaikh Wahbah Zuhaili.
2. Tafsir Al-Munir Syaikh Wahbah Zuhaili.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *