Kaum Yahudi & Nasrani Menyembunyikan Ayat – Ayat Allah

Tags:

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah didatangi sekelompok orang Yahudi yang bertanya tentang rajam, lalu nabi bertanya: siapakah di antara kalian yang paling banyak ilmunya? Lalu mereka menunjuk Ibnu Shuriya, maka Nabi meminta Ibnu Shuriya untuk mengatakan (tentang rajam yang sebenarnya) demi Dzat yang telah menurunkan Taurat kepada Musa, yang telah mengangkat gunung Thursina dan perjanjian-perjanjian yang diambil atas mereka, hingga akhirnya Ibnu Shuriya bergemetar dan mengatakan: manakala banyak terjadi pada kami, kami menjilidnya seratus kali, kami potong kepala mereka dan menghukum rajam. Maka Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat:

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ * يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” QS. Al-Ma’idah : 15-16.

Ibnu Jarir Ath-Thabari telah meriwayatkan kisah tersebut dari Ikrimah.

Berkaitan dengan surat al-Ma’idah ayat 15-16 tersebut Syaikh Wahbah Zuhailiy menjelaskan bahwa Allah mengutus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada dua ahli kitab yakni Yahudi dan Nasrani dengan bukti – bukti yang nyata, pemisah antara yang haq dan yang batil, serta mensifati Rasul dengan dua sifat yaitu:

1. Bahwasanya Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan kepada mereka banyak hal yang mereka sembunyikan dari kitab – kitab mereka. Ibnu Abbas berkata:

أخفوا صفة محمد صلى الله عليه وسلم، وأخفوا أمر الرجم، وعفا عن كثير مما أخفوه، فلم يفضحهم ببيانه

“Mereka menyembunyikan sifat (ciri – ciri) Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyembunyikan perintah rajam, Rasul membiarkan banyak hal yang disembunyikan oleh mereka, maka Rasul tidak membongkar (semua) yang mereka sembunyikan dengan menjelaskannya.”

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata:

” مَنْ كَفَرَ بِالرَّجْمِ فَقَدْ كَفَرَ بِالْقُرْآنِ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ، قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ : يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ فَكَانَ الرَّجْمُ مِمَّا أَخْفَوْا “

“Barang siapa yang mengingkari hukum rajam maka sungguh ia telah mengingkari al-Qur’an dari arah yang tiada disangkanya. Firman-Nya azza wa jalla: “Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya.” Salah satu dari yang mereka sembunyikan adalah ayat tentang rajam.”

Al-Hakim berkata sanad hadits tersebut shahih meskipun tidak dikeluarkan oleh Syaikhain yakni Bukhari dan Muslim.

Penjelasan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam atas hal – hal yang disembunyikan oleh para ahli kitab tersebut merupakan mukjizat baginya karena beliau tidak pernah membaca kitab – kitab tersebut dan tidak pernah mempelajarinya dari seorang pun. Ketika beliau menjelaskan kepada mereka hal – hal yang mereka sembunyikan maka hal itu adalah suatu pengabaran atas hal yang ghaib sehingga hal itu adalah mukjizat.

2. Rasul membiarkan banyak hal dari yang disembunyikan oleh ahli kitab dari kitab – kitab mereka karena tidak ada keperluan agama untuk menyingkapnya.

Demikianlah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam membongkar ayat – ayat Allah yang disembunyikan oleh para ahli kitab dalam Taurat maupun injil. Semoga saja kita tidak termasuk ke dalam golongan orang – orang yang menyembunyikan syariat Allah bahkan mengingkarinya karena mengingkari syariat Allah artinya mengingkari Qur’an juga sebagaimana halnya kaum Yahudi dan Nasrani yang menyembunyikan syariat Allah dalam kitab – kitab mereka. Na’udzubillahi min dzalik.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Zuhaili.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *