Janji Allah Bagi Kaum Mu’minin dan Kaum Kafirin

Tags:

Di dalam QS. Al-Maidah ayat 9-10 Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan balasan bagi dua kelompok di akhirat. Kedua kelompok tersebut adalah:

1. Kelompok orang – orang yang beriman dan beramal sholeh yang memperbaiki urusan manusia baik pada dirinya sendiri maupun bersama dengan yang lain, salah satu yang paling penting adalah berlaku adil. Balasan bagi mereka adalah maghfirah atau ampunan bagi dosa – dosa mereka yakni penutup atas dosa – dosa tersebut. Bagi mereka adalah balasan yang agung yakni surga dan berlipat gandanya pahala atas iman dan amal sholeh sebagai keutamaan dari Allah dan rahmat-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS. Al-Maidah: 9.

2. Kelompok orang – orang yang kafir terhadap Allah dan rasul-Nya. Sama saja apakah mereka itu kafir terhadap seluruh atau sebagiannya. Mereka mendustakan ayat – ayat kauniyah Allah yang Allah tegakkan dalam diri mereka dan alam semesta untuk menunjukkan kepada ke-Esaan Allah, kesempurnaan-Nya, dan Qudroh-Nya (kuasa-Nya). Ayat – ayat-Nya terdapat pada rasul-Nya pada apa saja yang sampai kepada mereka darinya. Balasan bagi mereka yaitu mereka akan menjadi ashab an-nar (penghuni neraka) yang agung dan mereka tidak terlepas darinya. Hal ini karena rusaknya jiwa mereka dan buruknya amal – amal mereka. Ini adalah bentuk keadilan Allah ta’ala, hikmah-Nya, dan hukum-Nya yang tidak ada padanya ketidakadilan. Allah ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.” QS. Al-Maidah: 10.

Setiap yang dibalas dari kedua kelompok di atas dipastikan akan mendapatkannya karena pada permulaan ayat dimulai dengan janji Allah. Janji Allah tersebut lebih kuat karena sebagai Tuhan Ia kuasa atas segala yang ditentukan takdirnya. Dia mengetahui segala maklumat dan Maha Kaya dari setiap kebutuhan.

QS. Al-Maidah ayat 10 di atas yang menyebutkan ( أُولئِكَ أَصْحابُ الْجَحِيمِ ) adalah nash yang qath’i (pasti) bahwasanya tiada yang kekal abadi di neraka kecuali kaum kafir karena perkataan ini memiliki faedah pembatasan. Penggunaan kata mushohib (yakni yang menemani) menetapkan hal yang tak terpisahkan atau penghuni yang tak terpisahkan, sebagaimana perkataan:

أصحاب الصحراء
“Para penghuni padang pasir”

Yakni mereka terus menerus ada di padang pasir.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Zuhaili.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *