Dari Abu Hurairah beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
قَارِبُوا وَسَدِّدُوا وَاعْلَمُوا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْتَ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ
“Mendekatlah dan istiqamahlah, ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian yang selamat karena amalnya.” Mereka bertanya: “Tidak juga Engkau wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahkan rahmat dan karunia padaku.” HR. Muslim.
المُقَاربَةُ
Adalah maksud yang tidak berlebihan dan tidak kurang.
السَّدادُ
Adalah istiqamah.
قَالَ العلماءُ: مَعنَى الاِسْتِقَامَةِ لُزُومُ طَاعَةِ اللهِ تَعَالَى
Para ulama’ berkata bahwa makna istiqamah itu adalah tetap berada dalam ketaatan kepada Allah ta’ala.
Dari hadits tersebut dapat kita ambil faidah sebagai berikut:
1. Bahwasanya karunia dan rahmat Allah atas hambanya itu lebih luas daripada amal – amal mereka.
2. Hadits ini menunjukkan cara kepada kita untuk memperoleh suatu kebaikan yaitu dengan istiqamah di atas manhaj Allah tanpa berlebihan dan tanpa kurang.
3. Tidak sepatutnya bagi seorang hamba untuk tertipu dengan amalnya sehingga ia penuh harap dengannya kepada Allah namun tanpa disertai dengan rasa takut sehingga ia menjadi orang yang celaka lantaran ujub atau bangga diri.