Islam Manakah yang Paling Utama?

Tags:

Syarah Shahih Bukhari Hadits No. 11

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Siapa yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya”. HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits

أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ
Artinya “Islam manakah yang paling utama?”. Yakni manakah cabang – cabang Islam yang paling utama? Serta manakah amal – amalnya yang paling dicintai di sisi Allah ta’ala?

مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ
Artinya “Siapa yang Kaum Muslimin selamat”. Yakni orang yang keburukan lisan dan tangannya tidak sampai kepada kaum muslimin, meski hanya sedikit berupa hal yang menyakitkan. Dalam hadits ini terdapat penjelasan tanda – tanda seorang muslim yang menunjukkan pada benarnya keIslaman seseorang. Tanda – tanda itu adalah selamatnya kaum muslimin dari keburukan lisannya, tangannya, dan hal – hal yang menyakitkan.

Penjabaran dan Penjelasan

Hadits ini seperti menjadi penegasan bagi hadits yang sebelumnya, bahwasanya kaum muslimin yang paling utama di sisi Allah adalah orang yang manusia selamat dari kesakitan dan bahaya yang ditimbulkannya. Baik itu yang ditimbulkan oleh lisannya atau tangannya. Dia lah seorang muslim yang benar yang menggabungkan antara penunaian hak – hak Allah ta’ala dan hak – hak hambanya. Islam itu bukanlah semata – mata menunaikan syariat – syariat sholat, ibadah bagi Allah, dan seluruh rukun – rukun Islam. Akan tetapi Islam itu juga siapa yang kaum muslimin selamat dari keburukan lisan dan tangannya. Lisan disebutkan secara khusus karena lisan itulah yang digunakan untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam jiwa. Demikian pula dengan tangan karena kebanyakan perbuatan itu dilakukan dengan tangan.

Dalam sebagian riwayat terdapat tambahan:

مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى دِمَائِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ

“Orang yang mana manusia lainnya selamat dari (bahayanya) pada darah dan harta mereka.”

Faidah – Faidah Hadits

Pertama, dalam hadits ini terdapat salah satu aspek dari ilmu badi’ (ilmu yang membahas aspek keindahan dari suatu kata baik itu dari segi lahir (lafad) maupun batin (makna)-nya), yaitu aspek Jinas Isytiqaq (dua lafad yang serupa berasal dari kata yang sama). Kata muslim itu berasal dari kata Islam dan kata mu’min itu berasal dari kata iman. Dalam ilmu badi’ hal ini memiliki kedudukan yang tinggi yang diketahui oleh ahli adab.

Kedua, dalam hadits ini terdapat penjelasan hakikat makna Islam dan iman serta bahwasanya seorang muslim yang paling utama adalah yang menunaikan hak Allah dan hak hamba – hamba-Nya.

Ketiga, dalam hadits ini terdapat perhatian dengan yang lebih rendah atas yang lebih tinggi. Sehingga barangsiapa yang muamalahnya baik dengan saudaranya, maka tentu lebih baik lagi muamalahnya dengan Rabb-nya.

Wallahu ‘alam bi as-shawwab.

Rujukan: Syarah al-Muyassar Li Shahih al-Bukhari oleh Syaikh Muhammad ‘Ali As-Shabuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *