Allah rabbul’alamin telah menyatakan bahwa agama Islam telah sempurna. Tidak ada kekurangan padanya dan hanya Islam yang diridhoi-Nya. Allah ta’ala berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” QS. Al-Maidah : 3.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu yakni Islam, maka telah Aku terangkan bagimu halalnya, haramnya, dan seluruh hukum – hukum yang dibutuhkan kepadanya. Maka segala sesuatunya menjadi jelas, tidak ada padanya ketidakjelasan dan kesamaran. Islam itu sempurna tanpa kekurangan.
Dan telah Aku cukupkan atasmu nikmat-Ku yakni anugerah-Ku. Maka tidaklah berhaji bersama kalian orang – orang musyrik itu selama – lamanya. Makkah telah dibuka, janji telah dipenuhi, manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong – bondong, dan telah ditunaikan bagi kalian pertolongan Allah.
Dan telah Aku ridhoi bagi kalian itu Islam sebagai agama. Islam adalah tempat untuk mencari keputusan hukum dan pengadilan bagi seluruh makhluk di hari kiamat. Allah ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” QS. Ali Imran : 85.
Ketika Ibnu Abbas membaca surat Al-Maidah ayat 3: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu…”, berkatalah orang – orang Yahudi: “seandainya saja ayat ini diturunkan kepada kami, niscaya kami akan menjadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya”. Maka berkatalah Ibnu Abbas: “sesungguhnya ayat tersebut diturunkan pada dua hari raya: hari raya Ied dan hari jumat.
Imam Muslim dan Imam – Imam ahli hadits lainnya meriwayatkan dari Thariq bin Syihab beliau berkata:
قَالَتْ الْيَهُودُ لِعُمَرَ لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ يَهُودَ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ
{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا }
نَعْلَمُ الْيَوْمَ الَّذِي أُنْزِلَتْ فِيهِ لَاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا قَالَ فَقَالَ عُمَرُ فَقَدْ عَلِمْتُ الْيَوْمَ الَّذِي أُنْزِلَتْ فِيهِ وَالسَّاعَةَ وَأَيْنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ نَزَلَتْ نَزَلَتْ لَيْلَةَ جَمْعٍ وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ
Orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Andaikan diturunkan ayat ini kepada kami kaum Yahudi: “Pada hari Ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al Maa`idah: 3) bila kami mengetahui hari diturunkannya ayat itu pasti kami jadikan hari itu sebagai hari raya. Umar berkata: Aku tahu hari dan saat turunnya ayat itu serta dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat ayat itu turun, ayat itu turun pada malam berkumpul saat kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Arafah.
Tidaklah yang dimaksud dengan kesempurnaan agama pada QS. Al-Maidah ayat 3 ini berarti agama Islam sebelum hari itu adalah kurang lengkap kemudian disempurnakan. Namun maksudnya adalah bahwasanya hukum – hukumnya tidak akan ada yang di nasikh (diganti/dihapus) lagi sehingga menjadi tetap sesuai pada setiap zaman dan tempat.
Adapun maksud kesempurnaan adalah: lengkapnya agama Islam pada dirinya sendirinya dan pada tampilan keluarnya. Adapun lengkapnya agama Islam pada dirinya sendiri maka hal tersebut mencakup hal – hal yang diwajibkan, halal dan haram, yang dibangun atas ushul aqidah, asas tasyri’, dan aturan – aturan ijtihad, semisal:
“Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.” QS. Al-Ikhlas : 1.
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” QS. As-Syura : 11.
“Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak.” QS. Al-An’am : 73.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan..” QS. An-Nahl : 90.
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji…” QS. An-Nahl : 91.
“…dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” QS. Ali Imran : 159.
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa…” QS. As-Syura : 40.
“…dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. QS. Al-An’am : 164.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” QS. Al-An’am : 2.
Adapun kesempurnaan Islam keluar dirinya adalah: dengan menjunjung tinggi kalimatnya dan unggul atas seluruh agama – agama yang lain. Agama Islam sesuai dengan kepentingan umum, harmoni dengan perkembangan, bersifat pertengahan dan seimbang antara kepentingan khusus dan kepentingan umum di dalamnya.
Dengan demikian, hanya Islam lah agama yang sempurna itu dan diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Tidaklah pantas bagi kita untuk mengatakan bahwa semua agama itu sama, atau agama Islam sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dst. Karena Allah lah yang menyatakan bahwa Islam ini telah sempurna dan pastinya sesuai dengan segala zaman dan tempat. Bila dikemudian hari kita dapati bahwa Islam sudah tidak sesuai lagi dengan zaman dan tempat, maka sudah barang tentu gugurlah QS. Al-Maidah ayat 3 ini yang mana hal tersebut adalah mustahil.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Zuhaili.