Hadits Shahih Lighairihi

1. Definisinya:
Hadits shahih lighairihi adalah hadits hasan lidzatihi ketika diriwayatkan dari jalur lain yang semisal dengannya atau lebih kuat darinya. Hadits ini dinamakan hadits shahih lighairihi karena keshahihannya tidak datang dari sanad pertama itu sendiri, namun keshahihannya itu datang dari bergabungnya riwayat lain baginya. Yang demikian itu dapat digambarkan dengan persamaan matematis sebagai berikut:

Hadits hasan lidzatihi + hadits hasan lidzatihi = hadits shahih lighairihi

2. Kedudukannya:
Kedudukan hadits shahih lighairihi lebih tinggi kedudukannya daripada hadits hasan lidzatihi dan di bawah hadits shahih lidzatihi.

3. Contoh hadits shahih lighairihi:
Hadits Muhammad bin ‘Amruw dari Abi Salamah dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Sekiranya tidak memberatkan umatku sungguh akan aku perintahkan untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” HR. At-Tirmidzi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dari jalur Thariq Abu Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah.

Ibnu Sholah berkata: “Muhammad bin ‘Amruw bin ‘Alqomah termasuk orang – orang yang masyhur dengan kejujurannya dan penjagaannya, akan tetapi ia tidak termasuk dari kalangan yang kuat hafalannya, hingga sebagian mereka ada yang mendhaifkannya dari sisi buruknya hafalannya, dan sebagian lainnya menilainya tsiqah karena kejujuran dan kemuliaannya. Maka haditsnya dari sisi ini adalah hasan. Ketika ada riwayat yang bergabung dengan hadits tersebut yang diriwayatkan dari jalur lain, maka hilanglah dengan yang demikian itu apa saja yang menjadi kekhawatiran atasnya dari sisi buruknya hafalan. Dengan riwayat lain itu kekurangan tersebut diperbaiki, sehingga menjadi shahih lah sanad ini dan masuk dalam derajat shahih.”

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Mahmud Ahmad Thahhan. Taisir Musthalah al-Hadits.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *