Dari Anas radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam WC, maka beliau berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan”. HR. Bukhari dan Muslim.
Diriwayatkan juga selain dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim):
باسْمِ الله ؛ اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبْثِ وَالخبائِثِ
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan”.
Dari Ali radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلَاءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
“Penghalang antara pandangan mata jin dan aurat bani Adam ketika salah seorang kalian masuk ke toilet ialah dia membaca Bismillah.” HR. At-Tirmidzi. Beliau berkata sanadnya tidak kuat. Telah dibahas sebelumnya bahwa hadits dhaif dapat diamalkan dalam fadhail amal.
Para ulama’ madzhab Syafi’i berkata: disukai dzikir ini baik itu di dalam bangunan maupun di padang pasir.
Mereka juga berkata: disukai untuk membaca bismillah terlebih dahulu baru kemudian membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan”.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ، قَالَ: اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الرِّجْسِ النَّجِسِ الْخَبِيْثِ الْمُخْبِثِ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hendak masuk WC beliau mengucapkan, ‘Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari yang kotor, yang najis, yang keji, yang menjijikkan yaitu, setan yang terkutuk.” HR. Ibnu Sunni dan at-Thabrani dalam kitab ad-Du’a. Wallahu ‘alam.
Rujukan:
An-Nawawi dalam kitab al-Adzkar.