Berkumpullah Dengan Orang – Orang Sholeh!

Kitab Riyaadhus Shaalihiin Bab Ikhlas dan Menghadirkan Niat Dalam Setiap Perbuatan & Perkataan Baik yang Tampak Maupun yang Tersembunyi (Hadits kedua)

وعن أمِّ المؤمِنينَ أمِّ عبدِ اللهِ عائشةَ رضي الله عنها، قالت: قالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «يغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وآخِرِهِمْ».

قَالَتْ: قلتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ يُخْسَفُ بأوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ وَفِيهمْ أسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ؟! قَالَ: «يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيّاتِهمْ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. هذَا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ.

Dari Ummul Mukminin, ibunda Abdullah, Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada satu pasukan yang hendak menghancurkan Ka’bah. Setelah mereka berada di suatu padang pasir, maka mereka dibenamkan ke tanah dari yang pertama sampai yang terakhir dari mereka”. Aisyah bertanya, “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, sedang di antara mereka itu ada para pedagang dan juga orang yang bukan termasuk golongan mereka?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ya, semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka itu akan dibangkitkan dari kuburnya masing – masing sesuai niat-niatnya sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim, hadits ini menurut lafadz Bukhari).

Bahasa Hadits:

(جَيْشٌ) Pasukan. Allah subhanahu wa ta’ala paling mengetahui siapa dan kapan sekelompok pasukan itu datang. Hadits ini termasuk di antara berita gaib yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

(بِبَيْدَاءَ) Tanah lapang. Adalah sinonim dari kata (الْمَفَازَة) yaitu padang sahara yang tandus. Kata tersebut adalah jama’ dari (بَيْد) yaitu tanah licin dan tidak ditumbuhi sesuatu. Apakah lapangan tersebut lapangan yang ada di Makkah atau yang lain, dalam hal ini ada silang pendapat, dan Allah subhanahu wa ta’ala Maha Mengetahui hal tersebut secara pasti.

(الْخَسَفُ) Binasa. Maksudnya, dibinasakan di bumi.

(أسْوَاقُهُمْ) Para pedagang. Ada yang memaknai dengan “pengunjung pasar” seperti yang dipahami oleh Bukhari. Namun, ada pula yang mengartikannya dengan “rakyat kecil”, bukan dari golongan penguasa atau pemerintah.

(ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيّاتِهمْ) Kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka masing – masing. Maksudnya, Allah subhanahu wa ta’ala akan membangkitkan mereka dari kuburnya dan menghisabnya sesuai dengan niatnya ketika melakukan amal.

Faidah Hadits:

  1. Manusia akan dinilai amalnya sesuai dengan maksud tujuannya, baik atau buruk.
  2. Peringatan agar tidak bergaul bersama orang – orang yang suka berbuat zalim atau jahat.
  3. Anjuran untuk berteman dengan orang – orang yang selalu melakukan kebaikan.
  4. Informasi yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hal – hal gaib yang wajib diimani sebagaimana adanya. Meyakini bahwa hal itu akan terjadi seperti yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena beliau tidak pernah berkata berdasarkan hawa nafsunya.

 

Maraji’:

Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin, Dr. Musthafa al-Bugha dkk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *