Balasan Bagi Perbuatan Baik dan Buruk

Tags:

Tafsir QS. Al-An’am: 160

Allah ta’ala berfirman:

مَن جَاۤءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ وَمَن جَاۤءَ بِٱلسَّیِّئَةِ فَلَا یُجۡزَىٰۤ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا یُظۡلَمُونَ

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi). QS. Al-An’am: 160.

Tafsir dan Penjelasan

Barangsiapa yang datang di hari kiamat dengan perbuatan yang baik berupa ketaatan, maka baginya balasan sepuluh kebaikan yang semisal dengannya. Ini merupakan bentuk keadilan dan karunia yang telah ditetapkan. Akan tetapi setelah yang demikian itu sungguh kebaikan itu dapat berlipat ganda hingga 700 kali lipat bahkan hingga berlipat ganda banyak sekali. Allah ta’ala berfirman:

مَّثَلُ ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰ⁠لَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِی كُلِّ سُنۢبُلَةࣲ مِّا۟ئَةُ حَبَّةࣲۗ وَٱللَّهُ یُضَـٰعِفُ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah: 261.

مَّن ذَا ٱلَّذِی یُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنࣰا فَیُضَـٰعِفَهُۥ لَهُۥۤ أَضۡعَافࣰا كَثِیرَةࣰۚ وَٱللَّهُ یَقۡبِضُ وَیَبۡصُۜطُ وَإِلَیۡهِ تُرۡجَعُونَ

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. QS. Al-Baqarah: 245.

إِن تُقۡرِضُوا۟ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنࣰا یُضَـٰعِفۡهُ لَكُمۡ وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ شَكُورٌ حَلِیمٌ

Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun. QS. At-Taghabun: 17.

Perbedaan balasan ini berasal dari Allah ta’ala serta disebabkan oleh hubungan amal perbuatan dengan hal – hal yang akan meninggikannya di sisi Allah seperti ikhlas dalam niat, mengharapkan pahala di sisi Allah, merahasiakan perbuatan yang baik, kadang – kadang juga menampakkannya untuk memberi teladan dan memilih mana yang dapat memberi manfaat bagi umat.

Dan barangsiapa yang melakukan perbuatan buruk atau dosa, maka baginya balasan berupa keburukan yang semisal dengannya.

وَهُمۡ لَا یُظۡلَمُونَ

Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi). QS. Al-An’am: 160.

Yakni setiap orang yang berbuat kebaikan dan keburukan tidak akan dikurangi amalnya sedikitpun. Sehingga tidak akan berkurang pahalanya orang yang berbuat kebaikan dan tidak bertambah balasan atas orang yang berbuat keburukan.

Terdapat hadits Nabawi yang menerangkan mengenai kriteria pembedaan dalam kebaikan – kebaikan, dan metode pembalasan atas keburukan – keburukan. Imam Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang diriwayatkan dari Rabb-nya tabaraka wa ta’ala:

إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى رَحِيمٌ مَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشَرَةً إِلَى سَبْعِ مِائَةٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ وَاحِدَةً أَوْ يَمْحُوهَا اللَّهُ وَلَا يَهْلِكُ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى إِلَّا هَالِكٌ

“Sesungguhnya Rabb kalian yang Maha Suci lagi Maha Tinggi adalah Maha Penyayang. Barangsiapa hendak melakukan suatu kebaikan namun belum melaksanakannya, maka dituliskan baginya satu kebaikan, kemudian bila ia melakukannya, maka dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus hingga berlipat-lipat yang sangat banyak. Dan barangsiapa hendak melakukan suatu keburukan namun tidak melaksanakannya, maka dituliskan baginya satu kebaikan, dan bila ia melakukannya maka dituliskan baginya satu keburukan atau Allah ‘Azza wa Jalla menghapuskannya. Tidak ada yang Allah ‘Azza wa Jalla binasakan kecuali ia binasa.”

Penulisan itu dilakukan oleh malaikat dengan perintah dari Allah ta’ala kepada mereka.

Fiqih Kehidupan atau Hukum – Hukumnya

Perbedaan antara balasan perbuatan baik dan balasan perbuatan buruk ini adalah keutamaan dan rahmat dari Allah ta’ala karena pahala itu -menurut pandangan ahlus sunnah- hakikatnya adalah karunia dari Allah ta’ala. Maka barangsiapa yang melakukan perbuatan yang baik, baginya sepuluh kali lipat balasan dari yang semestinya ia terima. Bisa saja balasannya berlipat ganda hingga tujuh ratus kali lipat dan hingga berlipat – lipat sangat banyak sesuai dengan ketetapan kehendak dan hikmah Ilahiyah serta sesuai dengan kadar maksud baik dan keikhlasan lillahi ta’ala yang menyertai amal sholih tersebut.

Dan barang siapa yang melakukan perbuatan yang buruk, ia tidak mendapatkan balasan kecuali yang setara dan setimbang dengannya.

Abu Dzar meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الحسنة عشر أو أزيد، والسيئة واحدة أو عفو، فالويل لمن غلب آحاده أعشاره

Kebaikan itu diberi balasan sepuluh kali lipat atau lebih, keburukan itu diberi balasan satu kali lipat atau dimaafkan, maka celakalah bagi orang yang satu bagiannya mengalahkan sepuluh bagiannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits yang terdahulu:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَقَوْلُهُ الْحَقُّ إِذَا هَمَّ عَبْدِي بِحَسَنَةٍ فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَإِذَا هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَا تَكْتُبُوهَا فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا فَإِنْ تَرَكَهَا وَرُبَّمَا قَالَ لَمْ يَعْمَلْ بِهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, sedangkan firman-Nya adalah haq; ‘Jika hamba-Ku berniat (mengamalkan) satu kebaikan, maka tulislah satu kebaikan untuknya, akan tetapi jika ia mengamalkannya maka tulislah untuknya sepuluh kebaikan yang serupa. Dan jika ia berniat satu kejahatan, janganlah kalian tulis hingga ia mengerjakannya, jika ia mengerjakannya, maka tulislah sebagai satu kejahatan yang serupa, akan tetapi jika (kejahatan itu) ia tinggalkan atau tidak ia kerjakan, maka tulislah sebagai satu kebaikan untuknya.”

Para ulama’ memisahkan perkara meninggalkan perbuatan buruk ini, mereka berkata: Meninggalkan perbuatan buruk yang tidak jadi dikerjakan ada tiga jenis:

1. Adakalanya seseorang meninggalkannya karena Allah, maka baginya dicatatkan pahala satu kebaikan karena berkat upayanya dalam menahan diri untuk tidak mengerjakan kejahatan demi karena Allah. Hal ini terdiri dari amal dan niat. Karena itu, disebutkan di dalam hadits bahwa dicatatkan baginya satu pahala kebaikan. Seperti yang disebutkan di dalam salah satu lafaz hadits shahih, yaitu:

فَإِنَّمَا تَرَكَهَا مِنْ جَرَّائِي

Sesungguhnya dia meninggalkannya demi Aku.

2. Adakalanya seseorang meninggalkannya karena lupa dan tidak ingat lagi kepada perbuatan buruk itu. Maka orang yang demikian tidak beroleh pahala, tidak pula dosa, karena dia tidak berniat suatu kebaikan pun dan tidak pula mengerjakan suatu kejahatan pun.

3. Adakalanya seseorang meninggalkannya karena tidak mampu dan malas, sesudah mengupayakan penyebab-penyebabnya dan mengerjakan hal-hal yang dapat mendekatkan dirinya kepada perbuatan buruk itu. Maka orang seperti ini sama kedudukannya dengan orang yang mengerjakan perbuatan buruk itu, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah bersabda:

إِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا الْقَاتِلُ، فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ؟ قَالَ: إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

Apabila dua orang muslim bersua dengan menghunuskan pedangnya masing-masing, maka sang pembunuh dan yang terbunuh masuk neraka. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, kalau sang pembunuh sudah jelas, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh?” Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam menjawab: Sesungguhnya dia sangat berkeinginan untuk membunuh temannya.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Tafsir Al-Munir Syaikh Wahbah Zuhaili.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *