Akibat Dari Mendustakan Rasul di Dunia

Tafsir QS. Al-A’raf: 4-5.

Allah ta’ala berfirman:

وَكَم مِّن قَرۡیَةٍ أَهۡلَكۡنَـٰهَا فَجَاۤءَهَا بَأۡسُنَا بَیَـٰتًا أَوۡ هُمۡ قَاۤىِٕلُونَ * فَمَا كَانَ دَعۡوَىٰهُمۡ إِذۡ جَاۤءَهُم بَأۡسُنَاۤ إِلَّاۤ أَن قَالُوۤا۟ إِنَّا كُنَّا ظَـٰلِمِینَ

Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, siksaan Kami datang (menimpa penduduk)nya pada malam hari, atau pada saat mereka beristirahat pada siang hari. Maka ketika siksaan Kami datang menimpa mereka, keluhan mereka tidak lain, hanya mengucap, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.” QS. Al-A’raf: 4-5.

Tafsir dan Penjelasan

Banyak sekali di antara negeri – negeri dan penduduknya yang telah Kami binasakan karena penentangan dan pendustaan mereka terhadap Rasul Kami. Adzab atau kebinasaan itu sekali waktu terjadi pada malam hari seperti yang terjadi pada kaumnya Nabi Luth, sekali waktu terjadi pada siang hari seperti yang terjadi pada kaumnya Nabi Syu’aib. Adzab mendatangi mereka dengan tiba – tiba atau ketika tidur/istirahat di tengah hari. Kedua waktu tersebut adalah waktu saat lengah dan bermain – main, sebagaimana firman Allah ta’ala:

أَفَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰۤ أَن یَأۡتِیَهُم بَأۡسُنَا بَیَـٰتࣰا وَهُمۡ نَاۤىِٕمُونَ * أَوَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰۤ أَن یَأۡتِیَهُم بَأۡسُنَا ضُحࣰى وَهُمۡ یَلۡعَبُونَ

Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? QS. Al-A’raf: 97-98.

أَفَأَمِنَ ٱلَّذِینَ مَكَرُوا۟ ٱلسَّیِّـَٔاتِ أَن یَخۡسِفَ ٱللَّهُ بِهِمُ ٱلۡأَرۡضَ أَوۡ یَأۡتِیَهُمُ ٱلۡعَذَابُ مِنۡ حَیۡثُ لَا یَشۡعُرُونَ * أَوۡ یَأۡخُذَهُمۡ فِی تَقَلُّبِهِمۡ فَمَا هُم بِمُعۡجِزِینَ * أَوۡ یَأۡخُذَهُمۡ عَلَىٰ تَخَوُّفࣲ فَإِنَّ رَبَّكُمۡ لَرَءُوفࣱ رَّحِیمٌ

Maka apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari, atau Allah mengazab mereka pada waktu mereka dalam perjalanan; sehingga mereka tidak berdaya menolak (azab itu), atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang. QS. An-Nahl: 45-47.

Ketika adzab itu datang, tiada yang mereka katakan melainkan mengakui dosa – dosa mereka dan bahwasanya mereka layak dengan ini. Yakni ketika malapetaka itu datang mereka tidak membenarkan sesuatupun melainkan pengakuan bahwasanya mereka adalah orang – orang yang zhalim.

Ibnu Jarir berkata: Dalam ayat ini terdapat petunjuk yang jelas atas benarnya riwayat yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu:

مَا هَلَكَ قَوْمٌ حَتَّى يُعْذِروا مِنْ أَنْفُسِهِمْ

“Sebuah kaum tidak akan binasa hingga mereka menerima alasan (yakni mengakui kesalahan) dari diri mereka sendiri”.

Wallahu ‘alam bi as-shawab.

Rujukan:
Tafsir Al-Munir Syaikh Wahbah Zuhaili.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *