Tafsir QS. Al-A’raf, ayat 34-36
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ * يَا بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. Tetapi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. QS. Al-A’raf: 34-36.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ
Dan setiap umat. QS. Al-A’raf: 34
Yakni bagi tiap-tiap kurun dan generasi.
أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ
Mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba. QS. Al-A’raf: 34.
Yaitu batasan waktu yang telah ditakdirkan bagi mereka.
لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
Mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. QS. Al-A’raf. 34.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan kepada umat manusia bahwa Dia akan mengutus rasuI-rasuI-Nya kepada mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, membawa berita gembira dan peringatan. Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَمَن اتَّقَى وَأَصْلَحَ
Maka barangsiapa bertakwa dan mengadakan perbaikan. QS. Al-A’raf: 35.
Yakni, barang siapa yang meninggalkan semua yang diharamkan dan mengerjakan semua ketaatan.
فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا
Maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. Tetapi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya. QS. Al-A’raf: 35-36.
Yakni hatinya mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri, tidak mau mengamalkannya.
أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. QS. Al-A’raf: 36.
Yaitu akan menjadi penghuni tetap di dalam neraka selama-lamanya.
Wallahu ‘alam bi as-shawab.
Rujukan:
Syaikh Muhammad ‘Ali As- Shabuni, “Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir”.