Air yang boleh digunakan untuk bersuci ada tujuh macam:
- Air yang turun dari langit (air hujan).
- Air laut.
- Air sungai.
- Air sumur.
- Air mata air.
- Air salju.
- Air embun.
Dimungkinkan untuk dikatakan secara ringkas: bahwa air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air yang keluar dari bumi atau air yang turun dari langit. Adapun dalil bolehnya bersuci dengan air – air tersebut adalah:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
…وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ…
…Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu…(QS. Al-Anfal 8:11)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنْ الْمَاءِ فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ مِنْ مَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
Seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mengarungi lautan dan kami hanya membawa sedikit air, jika kami gunakan air itu untuk wudhu maka kami akan kehausan. Lalu apakah kami boleh berwudlu dengan air laut?” maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab: “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.” (HR. al-Khamsah, at-Tirmidzi mengatakan hadits ini hadits hasan shahih).
Maksudnya (الْحِلُّ مَيْتَتُهُ) adalah setiap makhluk (ikan dan sejenisnya) yang mati di dalam laut halal dimakan tanpa disembelih secara syar’i terlebih dahulu.
Maraji’:
- At-Tadzhib fii Adillat Matan al-Ghayah wa at-Taqrib. Dr. Musthafa Diib al-Bugha.