Tag Archives: Shahih Bukhari

Menghidupkan Malam Lailatul Qodar Adalah Bagian Dari Iman

Published by:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa menegakkan lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits

Continue reading

Tanda – Tanda Kaum Munafiq Itu Ada Empat

Published by:

Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika berseteru ia melampaui batas”. HR. Bukhari.

Penjelasan Hadits

Continue reading

Tanda – Tanda Kemunafikan

Published by:

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat”. HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits

Continue reading

Kezhaliman di Bawah Kezhaliman

Published by:

Dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata:

لَمَّا نَزَلَتْ
{ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ }
قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّنَا لَمْ يَظْلِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
{ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }

“Ketika turun ayat: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezhaliman” (QS. Al-An’am: 82), para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Siapakah diantara kami yang tidak berbuat zhalim? Maka Allah ‘azza wajalla menurunkan (firman-Nya): “Sesungguhnya kesyirikan adalah kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13). HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits

Continue reading

Bila Dua Kelompok Orang Beriman Berperang Maka Damaikanlah

Published by:

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

“Jika dua orang muslim saling bertemu (untuk berkelahi) dengan menghunus pedang masing-masing, maka yang terbunuh dan membunuh masuk neraka”. aku pun bertanya: “Wahai Rasulullah, ini bagi yang membunuh, tapi bagaimana dengan yang terbunuh?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Dia juga sebelumnya sangat ingin untuk membunuh temannya”. HR. Bukhari.

Sebab Disebutkannya Hadits Ini

Continue reading

Perbuatan Maksiat Merupakan Kebiasaan Jahiliyah

Published by:

Dari Al Ma’rur bin Suwaid beliau berkata:

لَقِيتُ أَبَا ذَرٍّ بِالرَّبَذَةِ وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ وَعَلَى غُلَامِهِ حُلَّةٌ فَسَأَلْتُهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنِّي سَابَبْتُ رَجُلًا فَعَيَّرْتُهُ بِأُمِّهِ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَعَيَّرْتَهُ بِأُمِّهِ إِنَّكَ امْرُؤٌ فِيكَ جَاهِلِيَّةٌ إِخْوَانُكُمْ خَوَلُكُمْ جَعَلَهُمْ اللَّهُ تَحْتَ أَيْدِيكُمْ فَمَنْ كَانَ أَخُوهُ تَحْتَ يَدِهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِمَّا يَأْكُلُ وَلْيُلْبِسْهُ مِمَّا يَلْبَسُ وَلَا تُكَلِّفُوهُمْ مَا يَغْلِبُهُمْ فَإِنْ كَلَّفْتُمُوهُمْ فَأَعِينُوهُمْ

“Aku bertemu dengan Abu Dzar di Rabadzah. Beliau mengenakan pakaian dua lapis dan hamba sahayanya juga mengenakan pakaian dua lapis. Maka aku bertanya mengenai yang demikian itu. Abu Dzar menjawab, ‘Aku pernah memaki seseorang dengan menghina ibunya, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau memaki dia dengan menghina ibunya? Sesungguhnya dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah. Para hamba sahayamu adalah saudara-saudaramu yang Allah titipkan di bawah tanggungjawabmu. Oleh karena itu, barangsiapa memiliki hamba sahaya, hendaklah diberikan makanan sebagaimana yang ia makan dan diberi pakaian sebagaimana yang ia pakai serta janganlah mereka dibebani dengan pekerjaan yang berada di luar kemampuan mereka. Jika kalian membebani mereka maka bantulah mereka.” HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadznya

Continue reading

Pengingkaran Terhadap Suami Dan Kufur Yang Tidak Kafir

Published by:

Dari Ibnu ‘Abbas beliau berkata:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, karena mereka mengingkari”. Ditanyakan: “Apakah mereka mengingkari Allah?” Beliau bersabda: “Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu”. HR. Bukhari.

Penjelasan Lafadz – Lafadz Hadits

Continue reading